
Jurnal NYCNews | Renny Van Gobel
Makassar – Pengurus Kerukunan Wanita Mandar Sulawesi Barat (KWMSB) Wilayah Sulawesi Selatan periode 2025–2030 resmi dilantik di Ruang Sipakatau, Balai Kota Makassar, Minggu (5/10/2025).
Momen ini menjadi tonggak penting bagi perempuan Mandar di tanah rantau untuk mempererat silaturahmi, melestarikan budaya, dan memperkuat kontribusi bagi pembangunan daerah.
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, S.H., melalui Kepala Kesbangpol Dr. Fathur Rahim, menyampaikan apresiasi atas pelantikan tersebut.
“Pelantikan ini bukan sekadar seremoni, tetapi langkah nyata memperkuat peran perempuan Mandar di tengah masyarakat yang majemuk,” ujarnya.
Ia menilai budaya Mandar dengan semangat baharinya telah memberi warna tersendiri bagi kehidupan Kota Makassar.
Selanjutnya, Ketua Umum BPP KKMSB Dr. M. Zain, M.Ag., dalam sambutannya menegaskan bahwa lahirnya KWMSB Sulsel merupakan bentuk nyata semangat silaturahmi dan kemandirian perempuan Mandar.
“KWMSB adalah simpul persaudaraan yang memperkuat masyarakat sipil. Berdirilah dengan kehormatan dan keikhlasan, itu modal utama orang Mandar,” pesannya.
Sementara itu, Ketua Umum BPP KWMSB, Dr. Asriaty Alda Zain, M.Ag., menyebut pelantikan ini sebagai momentum pengabdian perempuan Mandar dalam menjaga nilai dan peradaban.
“Wanita Mandar adalah penjaga nilai, penguat keluarga, dan sumber inspirasi. Mari berlayar seperti sandeq,bersatu dalam kerukunan, menembus ombak zaman,” ucapnya.
Ia juga mengumumkan rencana peluncuran Mars KWMSB melalui lomba penciptaan lirik sebagai simbol kebanggaan organisasi.
Ketua terpilih Nurda Laila, SKM., M.Kes., menyampaikan rasa syukur atas pelantikan ini.
“KWMSB Sulsel menjadi wadah pemersatu perempuan Mandar dari 24 kabupaten/kota. Kami ingin saling mengenal, saling mendukung, dan tumbuh bersama,” ujarnya.
Nurda menegaskan bahwa KWMSB akan fokus pada kegiatan sosial, pelestarian bahasa Mandar, dan sinergi dengan pemerintah daerah.
“Bahasa adalah budaya, dan ibu adalah penutur pertamanya. Kami ingin memastikan bahasa Mandar tetap hidup di generasi anak-anak kita,” tambahnya.
Pelantikan yang dihadiri sejumlah tokoh masyarakat, akademisi, dan organisasi perempuan ini berlangsung hangat dan penuh kekeluargaan.
Momen tersebut menjadi awal baru kiprah perempuan Mandar di Sulawesi Selatan, menyatukan langkah, menjaga warisan, dan berlayar bersama dalam semangat sandeq menuju masa depan yang berdaya.







