Maestro Lukis Indonesia Srihadi Soedarsono Meninggal Dunia

Pelukis Srihadi Soedarsono meninggal dunia.

Jurnal NYCNews | Maestro Lukis Indonesia Meninggal Dunia

Jakarta, NYCNews.id – Pelukis Indonesia Srihadi Soedarsono meninggal dunia hari ini, Sabtu (26/2). Guru Besar Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (ITB) kelahiran akhir 1931 itu meninggal dunia pada usia 90 tahun.

“Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Rektor, pimpinan, dan segenap keluarga besar ITB turut berduka cita atas berpulangnya Prof.Drs.KRH Tumenggung H Srihadi Soedarsono Adhikoesoemo, M.A,” tulis ITB melalui stories instagram resmi @itb1920, Sabtu (26/2).

Ikatan alumni seni rupa ITB menambahkan, jenazah Soedarsono dikabarkan akan disalatkan di Masjid Salman ITB siang ini. Untuk kemudian dilanjutkan pelepasan jenazah oleh pimpinan ITB di Aula Timur.

Ucapan belasungkawa juga disampaikan oleh Duta Besar RI untuk Kazakhstan dan Tajikistan Fadjroel Rachman. Melalui cuitan di akun twitter pribadinya, Fadjroel menambahkan Soedarsono meninggal dunia di kediaman pribadinya di Jalan Ciumbuleuit Nomor 173 Bandung.

“Kami di Kazakhstan turut berduka cita atas wafatnya Maestro Seni Lukis Indonesia Prof. Srihadi Soedarsono,” tulis Fadjroel.

Belasungkawa lain juga datang dari pianis dan komponis asal Indonesia Ananda Sukarlan. Ia menyebut, Soedarsono dinyatakan meninggal dunia pagi tadi sekitar pukul 05.00 WIB. Menurutnya, kepergian Soedarsono meninggalkan kesedihan bagi dunia lukis di Indonesia.

“Beliau lahir tahun 1931. Dunia lukis Indonesia berduka cita,” kata Ananda.

Srihadi Soedarsono semasa hidupnya dikenal sebagai pelukis andal di Indonesia. Ia pernah diangkat menjadi anggota Tentara Pelajar pada rentang tahun 1945 hingga 1948 sebagai wartawan pelukis yang menciptakan poster-poster untuk Balai Penerangan Divisi IV BKR/TKR/TNI di Solo. Karier militernya berakhir tahun 1948.

Selanjutnya, pada kurun 1947-1952 kala itu, ia bergabung sebagai anggota Seniman Indonesia Muda di Solo dan Yogyakarta. Ia juga aktif mengikuti pameran-pameran seni rupa di Solo dan Yogyakarta. Ia mulai aktif memasuki pendidikan seni di ITB tahun 1952. Selain sebagai pelukis, ia juga mengajar sebagai dosen di ITB dan Institut Kesenian Jakarta.

Sebagai seorang pelukis senior, Soedarsono sempat memperoleh sejumlah penghargaan, antara lain: Anugerah Seni dari Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1971, Cultural Award dari Pemerintah Australia pada tahun 1973, Hadiah terbaik di ajang Biennale Jakarta III Seni Lukis Indonesia pada tahun 1978, hingga Fulbright Grant dari Pemerintah Amerika Serikat pada tahun 1980.

About Author

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *