Pengungsi Pasaman Barat Kekurangan Tenda, Alami Demam hingga Mual

Pengungsi korban gempa Pasaman Barat, Sumbar, menderita berbagai penyakit.

Jurnal NYCNews | Pengungsi Pasaman Barat Kekurangan Tenda

Pasaman Barat, NYCNews.id – Ratusan pengungsi korban gempa bumi Magnitudo 6,2 Scala Richter di Pasaman Barat, Sumatera Barat, mengeluhkan penyakit demam, mual, sakit kepala, hingga darah tinggi. Hal itu dipicu akibat cuaca buruk hingga kurang tidur.

Berdasarkan pantauan NYCNews.id pada Sabtu (26/02) pukul 09.35 WIB, tenda darurat untuk para penghuni dalam kondisi yang lembab dan basah diguyur hujan.

Bacaan Lainnya

Selain itu, terpal untuk setiap tenda juga tidak cukup menampung total semua pengungsi yang menginap di dalam tenda.

Salah satu pengungsi, Risdawati (54) menyebut tidak bisa tidur semalaman akibat hujan dan berdesak-desakan dengan pengungsi lain.

“Saya tidak bisa langsung duduk di bawah (di lantai) soalnya pinggang saya sakit, sehingga harus meminjam kursi buat duduk selama semalaman,” jelasnya.

Ia juga mengaku mengalami demam dan sakit kepala akibat situasi tersebut.

Salah seorang dokter polisi yang bertugas di area pemukiman, Adek, menyebut sudah melakukan pengecekan darah dan cek tensi kepada sebagian pengungsi. Ia menyebut kebanyakan pengungsi mengalami tekanan darah tinggi akibat faktor semalaman begadang.

Selain itu, Adek juga mengatakan sebagian pengungsi juga memiliki riwayat sudah mengonsumsi obat tekanan darah tinggi.

“Seperti jenis Aboritin, dan sebagainya,” katanya.

Selain itu, lanjutnya, yang mengalami gejala kebanyakan pada golongan usia lansia dan anak. “Untuk sementara penyakitnya itu saja yang baru di screening dari para pengungsi,” sebut Adek.

hal serupa juga disebut oleh tim kesehatan yang berasal dari Semen Padang Hospital. Pihaknya menyebut rata-rata yang mengalami gejala berasal dari kelompok usia 40 tahun ke atas.

About Author

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *