NYCNews.id Sosial Budaya || Nurhapen
Budaya Indonesia, Identitas Bangsa (Serial ke-5)
” Riau Kepulauan “
Tangerang — Kepulauan Riau (disingkat Kepri) Ibu kota provinsi Kepulauan Riau ini adalah kota Tanjungpinang. Riau Kepulauan merupakan provinsi pemekaran dari Provinsi Riau.
Provinsi ini berbatasan langsung dengan Vietnam dan Kamboja di sebelah utara, Malaysia dan Provinsi Kalimantan Barat di sebelah timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Jambi di selatan, negara Singapura, Malaysia, dan Provinsi Riau di sebelah barat.
Masa Kesultanan Melayu
Masa Islam di Kepulauan Riau berkembang dengan berdirinya Kesultanan Johor, Sejarah Johor dimulai pada masa pemerintahan Kesultanan Malaka. Sebelumnya daerah Johor Dan Riau merupakan bagian dari Kesultanan Malaka, kemudian Malaka jatuh akibat penaklukan Portugis pada tahun 1511.
Berdasarkan Sulalatus Salatin, setelah wafatnya Sultan Malaka, Mahmud Syah tahun 1528 di Kampar, Sultan Alauddin Syah, salah seorang putra raja Malaka, menjadikan Johor sebagai pusat pemerintahannya dan kemudian dikenal sebagai Kesultanan Johor
Sebagai pewaris Malaka, Sultan Johor mewarisi wilayah Johor, Pahang, Selangor, Riau sebagai wilayah kedaulatannya. Pengaruh perjanjian London tahun 1824 bekas wilayah Kesultanan Johor dibagi dua atas wilayah jajahan Inggris dan Belanda.
Baca Juga :
- Budaya Indonesia, Identitas Bangsa (serial ke-2) Sumatera Utara
- Budaya Indonesia, Identitas Bangsa ( serial ke-3) Sumatera Barat
- Budaya Indonesia, Identitas Bangsa ( serial ke-4) Riau
Bagian Belanda menjadi Kesultanan Riau Lingga Setelah kemerdekaan Indonesia dan Malaysia, Johor kemudian menjadi salah satu negara bagian Malaysia pada tahun 1963. Dan Kepulauan Riau menjadi Provinsi Riau digabung dengan Wilayah Bekas Kesultanan Siak Sri inderapura.
Masa Kesultanan Riau-Lingga
Kesultanan Riau-Lingga adalah salah satu kerajaan Islam yang didirikan di Pulau Lingga. Kesultanan ini dibentuk pada tahun 1824 dari pecahan wilayah Kesultanan Johor atas perjanjian yang disetujui oleh Britania Raya dan Hindia Belanda atau Dikenal Juga Traktat London.
Pendirinya adalah Sultan Abdul Rahman Muazzam Syah. Wilayah Kesultanan Riau-Lingga mencakup provinsi Kepulauan Riau. Pusat pemerintahan Kesultanan Riau-Lingga awalnya berada di Pulau Penyengat Tanjung Pinang, tetapi kemudian dipindahkan ke Pulau Lingga.
Kesultanan Riau-Lingga berakhir pada tanggal 3 Februari 1911 dan menjadi kekuasaan sepenuhnya Pemerintah Kolonial Hindia Belanda. Kesultanan ini berperan dalam pengembangan Bahasa Melayu Riau.
Suku Bangsa
Baca Juga :
- Budaya Indonesia, Identitas Bangsa (serial ke-2) Sumatera Utara
- Budaya Indonesia, Identitas Bangsa ( serial ke-3) Sumatera Barat
- Budaya Indonesia, Identitas Bangsa ( serial ke-4) Riau
Suku bangsa asli/lokal yang terdapat di provinsi Kepulauan Riau adalah Melayu & Orang Laut. Adapun etnis pendatang lainnya yang dominan yaitu Jawa, Tionghoa, Batak, Minangkabau, Bugis, Toraja, Sunda, Suku asal NTT, Banjar.
Suku lainnya yaitu: (Aceh, Arab, India, Nias, Madura, Karo, Bajau, Melayu Jambi, Melayu Palembang, Melayu Bengkulu, juga suku Melayu lainnya, dan suku lain-lain yang bukan penduduk asli/lokal (setempat) di provinsi Kepulauan Riau melainkan pendatang/perantau dari daerah lain (luar Kepri/luar pulau).
Budaya Dan Kesenian
Dengan latar sejarah kepulauan Riau tentunya budaya dan kesenian yang tumbuh dan berkembang di wilayah tersebut identik dengan kebudayaan Melayu nusantara.
Tidak berbeda jauh dengan Provinsi Riau, di Kepulauan Riau jenis kesenian yang berkembang di antaranya, seni theater, seni tari, seni musik, seni ukir/pahat dan lain-lain.
Teater Melayu yang berkembang di Provinsi Kepulauan Riau antara lain, Teater Makyong di Kabupaten Bintan tepatnya di Pulau Mantang, Pulau Panjang, Batam Teater Mendu di Kabupaten Ranai tepatnya di Kecamatan Sedanau, dan Ranai; Teater Lang-lang Buana di Kabupaten Natuna tepatnya di Ranai, dan Wayang Bangsawan di Daik Lingga, Dabo Singkep, Pulau Penyengat.
Teater dari daerah lain yang berada di Provinsi Kepulauan Riau antara lain seperti Randai, Ketoprak, Wayang Orang, Dul Muluk, dan Manora. Semuanya dikembangkan oleh masyarakat, dan suku lain yang berada di provinsi Kepulauan Riau.
Tangerang, 21 Agustus 2023