Palu, Nycnews.id – Wakapolda Sulawesi Tengah, Brigjen Pol. Dr. Helmi Kwarta Kusuma Putra Rauf, memberikan arahan tegas kepada jajarannya terkait penggunaan senjata api (senpi). Dalam briefing yang digelar di Markas Polda Sulteng, ia menekankan pentingnya profesionalisme dan kehati-hatian dalam setiap penggunaan senpi oleh personel kepolisian.
“Kita adalah pelindung masyarakat. Senjata api bukan untuk disalahgunakan, tetapi sebagai alat untuk mendukung tugas menjaga keamanan dan ketertiban. Penggunaan senjata harus sesuai dengan prosedur hukum, etika, dan pertimbangan keamanan yang matang,” ujar Wakapolda.
Arahan tersebut menyusul beberapa insiden di berbagai daerah yang melibatkan penyalahgunaan senjata api oleh aparat. Brigjen Helmi mengingatkan seluruh anggota untuk selalu mengedepankan pendekatan humanis dan tindakan persuasif dalam menghadapi situasi di lapangan, menjadikan senpi sebagai opsi terakhir yang hanya digunakan dalam kondisi yang sangat mendesak.
Ia juga menekankan bahwa pelatihan dan evaluasi rutin tentang tata cara penggunaan senjata api akan terus dilakukan untuk meningkatkan kompetensi dan disiplin personel. “Jangan sampai kelalaian dalam penggunaan senjata merugikan masyarakat atau institusi. Kita harus menjadi contoh dalam menerapkan hukum,” tegasnya.
Langkah ini sejalan dengan upaya Polri untuk membangun kepercayaan publik melalui pelayanan yang profesional, transparan, dan berintegritas. Wakapolda berharap arahan ini dapat menjadi pedoman bagi seluruh personel di Sulawesi Tengah untuk lebih berhati-hati dalam menjalankan tugas demi menjaga ketertiban dan keselamatan masyarakat.
About Author
