Ridwan Kamil Turut Komentari Isu Presiden Tiga Periode

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil turut mengomentari wacana masa jabatan presiden diperpanjang jadi tiga periode.

Jurnal NYCNews | Ridwan Kamil Turut Komentari Isu Presiden Tiga Periode

Yogyakarta, NYCNews.id – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil turut mengomentari isu perpanjangan presiden menjadi tiga periode yang kini mengemuka. Orang yang akrab disapa Emil itu tidak dalam posisi setuju atau tidak setuju.

Dia hanya mengatakan bahwa semua pihak harus mematuhi jika masa jabatan presiden tiga periode diatur lewat amendemen UUD 1945 oleh MPR.

Bacaan Lainnya

“Kalau sudah diputuskan kita akan taat, apapun keputusannya,” kata Emil usai mengisi acara Talkshow Safari Iman Ramadhan di UII, Sleman, Selasa (5/4).

Emil menjelaskan bahwa semua pihak termasuk mahasiswa berhak menyampaikan pendapat mengenai masa jabatan presiden diubah menjadi tiga periode.

Pihak yang setuju mau pun tidak setuju perlu menyampaikan argumentasi.

“Kalau anda yang setuju, kelompok yang setuju, suarakan dengan argumentasinya. Setuju tidak setuju, itu kan instrumennya ada di hukum dan konstitusi. Kira-kira begitu,” kata Emil.

Ketika ditanya pendapatnya ihwal usulan masa jabatan presiden diperpanjang, Emil mengak masih menelaah untung dan ruginya.

Dia belum berada pada posisi setuju atau tidak setuju mengenai wacana tersebut.

“Saya belum menelaah secara mendalam, jadi masih melihat plus minusnya seperti apa,” kata Emil.

Wacana masa jabatan presiden tiga periode mencuat ketika sejumlah kepala desa menyampaikan dukungan kepada Presiden Jokowi di acara Silaturahmi Nasional di Jakarta pekan lalu.

Beberapa kepala desa yang tergabung dalam Apdesi ingin Presiden Jokowi menjabat tiga periode. Alasannya, Jokowi selalu mengabulkan permintaan para kepala desa.

Sebelum isu itu mencuat, beberapa ketua umum partai politik mengusulkan penundaan Pemilu 2024. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Ketua Umum Golkar yang mengusulkan itu.

Mereka menganggap saat ini pemulihan ekonomi nasional masih berjalan imbas pandemi Covid-19. Apabila pemungutan suara digelar pada Februari 2024, mereka cemas pemulihan ekonomi nasional jadi terganggu.

About Author

Pos terkait