Revolusi Kepemimpinan Anwar Hafid: Disiplin Birokrasi Berbasis Spiritual

Palu.Nycnews.id-Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid (AH), menggebrak birokrasi dengan kebijakan unik—memerintahkan penghentian aktivitas pemerintahan 30 menit sebelum azan untuk menunaikan salat berjamaah. AH menegaskan bahwa kepala dinas atau pejabat yang mengabaikan instruksi ini akan dicopot.

Langkah ini dinilai sebagai paradigma baru kepemimpinan yang mengedepankan spiritualitas dalam membentuk disiplin, loyalitas, dan kinerja ASN. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa salat berpengaruh signifikan terhadap kedisiplinan dan produktivitas. Dengan mencegah praktik korupsi dan jual beli jabatan, AH meyakini birokrasi di Sulteng akan lebih bersih dan profesional.

Meski kebijakan ini berpotensi menuai pro-kontra karena keberagaman agama di Sulteng, AH tetap optimis bahwa pendekatan spiritual ini akan membawa perubahan positif, baik bagi ASN maupun masyarakat luas. Sebagai Ketua MCMI Sulteng, ia berharap para bupati dan wali kota di wilayahnya mengikuti langkah ini demi tata kelola pemerintahan yang lebih baik.

Kebijakan AH menegaskan bahwa kepemimpinan yang berbasis nilai-nilai ilahiah bukan hanya soal keyakinan pribadi, tetapi juga strategi nyata dalam membangun pemerintahan yang lebih efektif, bersih, dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat.

 

About Author

Pos terkait