Program Live In SMA Izada Bintaro: Membentuk Karakter Siswa melalui Pengalaman Hidup di Desa Sindang Ratu, Garut

foto: para Guru Pembimbing Live In Garut, serta Kepala Sekolah SMA Izada Bintaro, Tanti Farianti (tengah), saat mendampingi peserta program Live In Garut

Garut, Jawa Barat, NYCNews.id – SMA Izada Bintaro mengadakan program Live In bagi siswa kelas 10 yang melibatkan 98 siswa di Kampung Sindang Ratu, Desa Sukamurni, Garut. Program ini memperkenalkan pembelajaran langsung yang tidak ditemukan di dalam kelas, yaitu dengan tinggal di lingkungan desa dan merasakan secara nyata bagaimana masyarakat desa hidup. Selama beberapa hari, para siswa terlibat langsung dalam kegiatan yang mengajarkan mereka nilai-nilai sosial dan kemandirian.

Ditemani tujuh guru pendamping berkompeten dibidangnya, M. Askadia Ferebi, Laeli safitri, Nurkholis, Hidayatullah, S. Sy., M.A., Binsar Adrian, Siti Rahmi Nurul Suci, Layli Meiyenti di bawah arahan Pak Diding Mahfudin, Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan, program Live In ini memberikan pengalaman hidup baru yang sangat berharga bagi siswa. Para siswa diajak berbaur dengan warga desa, ikut serta dalam kegiatan sehari-hari seperti bertani, kerja bakti, dan berbagai aktivitas yang menanamkan nilai gotong royong dan rasa solidaritas, serta bertujuan untuk memperkenalkan para siswa pada realitas kehidupan di desa yang sederhana namun kaya akan nilai kebersamaan.

Menurut Pak Diding, program ini dirancang khusus untuk membentuk karakter siswa yang mandiri dan berempati. “Kehidupan di desa ini mengajarkan mereka untuk menghargai kebersamaan, saling membantu, dan merasakan langsung betapa pentingnya gotong royong dalam kehidupan masyarakat,” ujarnya. Ia menambahkan, pengalaman ini diharapkan akan memperkuat kepribadian siswa sebagai individu yang beretika, peduli, dan memiliki sikap sosial yang baik.

Bacaan Lainnya

Seorang siswa peserta program, menyampaikan kesannya bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk pengembangan diri mereka. “Di sini saya belajar arti kebersamaan dan bekerja sama dengan orang-orang yang berbeda. Gotong royong yang kami lakukan setiap hari benar-benar menanamkan rasa kebersamaan yang tulus,” ungkap Khayla Arasi Budiman.

Selain kegiatan bersama warga, siswa juga dibekali dengan materi tentang etika dan adat istiadat setempat, memperdalam wawasan mereka tentang budaya dan kehidupan sosial masyarakat desa. Program ini, menurut para guru pendamping, merupakan bagian penting dari pendidikan karakter karena mengajak siswa memahami kehidupan dari perspektif yang berbeda, sehingga mampu membentuk sikap toleransi, kepercayaan diri, dan tanggung jawab sosial.

Dengan adanya program Live In ini, SMA Izada Bintaro berharap dapat membentuk siswa yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter kuat yang siap menjadi bagian aktif dalam masyarakat.

“Ini adalah pengalaman yang berbeda dari kegiatan sekolah sehari-hari. Para siswa mendapatkan pembelajaran yang bersentuhan langsung dengan realitas kehidupan. Mereka belajar hidup sederhana, bergotong royong, dan merasakan solidaritas yang kental antarwarga,” ujar Pak Diding. “Kami ingin mereka mendapatkan perspektif baru dalam memaknai kehidupan,” tambahnya.

Selain mengenal kehidupan desa yang mengutamakan kebersamaan, para siswa juga belajar menghargai nilai-nilai tradisi dan adat istiadat setempat. Program ini menjadi cara efektif untuk menumbuhkan empati serta membentuk karakter yang tangguh dan mandiri dalam diri siswa.

Menurut salah seorang siswa, pengalaman ini sangat membuka mata mereka tentang arti hidup sederhana dan betapa pentingnya gotong royong dalam kehidupan sehari-hari. “Saya jadi lebih menghargai kebersamaan dan kerja keras orang-orang desa. Banyak yang sebelumnya tidak saya pahami tentang kehidupan ini,” ujar Rafa Atawira Ramadhan salah satu peserta program Live In.

Dengan program Live In ini, SMA Izada Bintaro membuktikan bahwa pembelajaran tidak selalu harus terjadi di dalam kelas. Pembelajaran yang menyentuh kehidupan nyata memberi siswa pengalaman yang membentuk kepribadian mereka, dan sekolah berkomitmen untuk terus menyediakan pengalaman serupa yang mendukung pengembangan diri siswa. (red/pmn/Naufal)

About Author

Pos terkait