Pilgub Sulteng 2024: Cawagub Agusto Soroti Dinamika Demokrasi dan Tantangan Terorisme

Palu,Nycnews.id. — Pemilihan Gubernur Sulawesi Tengah 2024 menjadi sorotan publik dengan berbagai pernyataan yang mengemuka dari salah satu pasangan calon. Calon Wakil Gubernur nomor tiga, Mayjen (Purn.) Sulaiman Agusto, menyampaikan keresahannya saat tampil sebagai pembicara dalam acara “Tantang Cudy” bersama gerakan Nyalakan Demokrasi di Cafe Billy, Palu Selatan, pada Kamis sore, 2 November 2024.

Dalam kesempatan tersebut, Agusto secara terbuka menyatakan keheranannya atas dinamika politik yang menurutnya tidak sepenuhnya mengedepankan semangat demokrasi. Meskipun baru dua bulan pensiun dari TNI, Agusto mengaku merasa diikuti dan dibuntuti oleh pihak-pihak tertentu. “Apa maunya ini. Dia pikir saya tidak paham soal begini-begini (diintai). Ada apa?” ujarnya, menyoroti adanya indikasi pengawasan intensif terhadap dirinya.

Agusto juga mengungkapkan adanya pihak-pihak yang berupaya mempengaruhi kepala-kepala desa untuk mendukung salah satu pasangan calon. Menurutnya, muncul informasi provokatif yang mengarah pada ancaman ketidakstabilan, seperti kemungkinan chaos jika salah satu pasangan kalah dalam kontestasi. “Saya mendapatkan informasi itu di berbagai kabupaten. Saya ini mantan jenderal TNI, informasi seperti itu mudah saya peroleh. Mari kita selamatkan demokrasi. Untuk apa menang kalau hanya demi kekuasaan,” tegasnya.

Dalam acara tersebut, hadir pula Rusdy Mastura, tokoh senior di Sulteng, serta Adian Napitupulu, anggota DPP PDIP yang turut menekankan pentingnya keberlanjutan perjuangan untuk kepentingan rakyat kecil. Mastura dan Adian menyoroti pentingnya memilih pemimpin yang setia pada nilai-nilai demokrasi dan keberpihakan pada masyarakat kecil.

Agusto secara khusus meminta aparat keamanan, penyelenggara, dan pengawas pemilu untuk netral dan tidak terlibat dalam memenangkan calon tertentu. Ia juga mengutip pernyataan Presiden Prabowo Subianto, yang menegaskan bahwa tidak ada instruksi khusus untuk mendukung calon tertentu. “Pernyataan Presiden Prabowo sudah jelas, tidak ada itu pihak ini atau itu yang berpihak ke adik-adiknya. Saya juga adik letingnya,” imbuh Agusto, menegaskan posisinya.

Selain menyoroti integritas demokrasi, Agusto juga mengingatkan ancaman terorisme yang masih ada di Indonesia. Menurutnya, bahaya terorisme tidak hanya ancaman, tetapi realitas yang pernah dialami bersama. “Sel mutasi terorisme sudah masuk ke mana-mana, bahkan sampai legislatif dan eksekutif. Demokrasi akan hancur kalau kita tidak bersama-sama menjaga Indonesia dari ancaman ini. Data-data terkait ancaman ini masih saya simpan,” tambahnya.

Pernyataan Agusto mendapat respons luas dari para peserta yang hadir. Pada akhirnya, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terlibat aktif dalam menjaga demokrasi yang sehat, tanpa intimidasi maupun manipulasi.

Dengan pernyataan ini, Agusto mengirimkan pesan kuat kepada semua pihak bahwa Pilgub Sulteng bukan sekadar perebutan kekuasaan, tetapi soal menjaga prinsip demokrasi dan persatuan bangsa dari ancaman radikalisme dan terorisme.

About Author

Pos terkait