“Kolaborasi Sosial dan Lingkungan: Sosialisasi Penurunan Status Hutan Primer di WPR Oyom”

Nycnews.id. Desa Oyom, Kecamatan Lampasio, Kabupaten Tolitoli, menjadi saksi pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan survei penurunan status hutan primer di Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) Oyom. Acara ini menjadi langkah konkret dalam mendukung legalitas dan keberlanjutan pengelolaan sumber daya alam di wilayah tersebut.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama kemitraan antara PT. Sulteng Mineral Sejahtera (SMS) dan Koperasi Pertambangan Rakyat. Tujuannya adalah mendukung proses perizinan Izin Pertambangan Rakyat (IPR) agar masyarakat dapat mengelola potensi alam secara legal dan terstruktur.

Hadir dalam acara tersebut Direktur Utama PT. SMS, Akhmad Sumarling, SE, Camat Lampasio Yasin, dan Tim Survei Penurunan Status Hutan Primer yang melibatkan perwakilan dari Balai Pengelola Kawasan Hutan dan Tata Lingkungan (BKHTL) Wilayah Palu, Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tengah, Fakultas Kehutanan Universitas Tadulako, serta KPH Gunung Dako Tolitoli. Tak kalah penting, acara ini juga dihadiri oleh lebih dari 700 warga Desa Oyom yang antusias mendukung program ini.

Direktur Utama PT. SMS, Akhmad Sumarling, dalam sambutannya menyatakan, “Kami percaya bahwa sinergi antara pemerintah, akademisi, perusahaan, dan masyarakat adalah kunci utama untuk mencapai pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Dengan program ini, kami berharap Desa Oyom dapat menjadi teladan bagi daerah lain.”

Tim Survei Penurunan Status Hutan Primer memaparkan pentingnya langkah ini untuk membuka jalan bagi pertambangan rakyat yang sesuai dengan regulasi, tanpa merusak ekosistem yang ada. Selain itu, kegiatan ini juga membuka peluang peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui aktivitas ekonomi yang legal dan ramah lingkungan.

Camat Lampasio, Yasin, menegaskan bahwa Desa Oyom memiliki potensi besar untuk menjadi desa percontohan dalam pengelolaan sumber daya alam berbasis kemitraan. “Kolaborasi ini akan memberi dampak besar pada ekonomi lokal sekaligus menjaga kelestarian alam kita,” ujarnya.

Melalui sosialisasi ini, Desa Oyom diharapkan menjadi pionir dalam pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan, memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat, sekaligus menjaga keseimbangan lingkungan. Program ini tidak hanya membuka peluang bagi masyarakat setempat tetapi juga menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk menerapkan pengelolaan sumber daya alam yang legal dan bertanggung jawab.

About Author

Pos terkait