Jurnal NYC | Sayyid Daffa
Jakarta, NYCNews.id – Carolina Marin asal Spanyol menangis tersedu-sedu usai gagal melanjutkan gim kedua karena cedera lutut saat melawan wakil China He Bing Jiao di semifinal Olimpiade Paris 2024, Minggu (4/8).
Tunggal putri Spanyol Carolina Marin sebenarnya sedang tampil on fire setelah berhasil unggul 21-14 di gim pertama saat melawan wakil China He Bingjao di semifinal.
Pebulutangkis asal Spanyol itu pun berhasil unggul di awal gim kedua dengan skor 10-6. Namun, tak lama kemudian Marin teriak kesakitan usai mendarat secara tak ideal.
Tim medis dengan cekatan segera memeriksa kondisi Marin. Sesaat kemudian, lutut Marin dibalut dan ia mengaku siap melanjutkan permainan.
Nahas bagi Marin, cedera lutut yang dialaminya tak bisa diredam. Ia dua kali tak mampu mengejar pukulan Bing Jiao dan membuat skor 8-10.
Tak lama kemudian, Marin berjalan ke pinggir lapangan dan menangis sejadi-jadinya. Didampingi pelatih, Marin masih tak mampu menghentikan tangisnya selama beberapa menit.
Para penonton pun terharu dan memberikan applaus terhadap perjuangan Marin. Atlet 31 tahun itu pun bangkit berdiri dan mengusap air mata yang membasahi wajahnya.
Marin menolak menggunakan kursi roda yang disiapkan tim medis. Ia memilih berdiri sendiri tanpa bantuan staf dan membalas applaus dari penonton.
Porte de La Chapelle Arena hari itu menjadi saksi perjuangan hebat Marin. Ia mendapat dukungan dari seluruh penonton, tak terkecuali dari pendukung He Bingjao.
Hasil ini membuat He Bing Jiao lolos ke final Olimpiade 2024 melawan An Se Young asal Korea. Sebelumnya An Se Yong berhasil memastikan ke final usai mengalahkan tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung 11-21, 21-13, 21-16.
Sementara cedera yang dialami Marin otomatis membuka jalan bagi Gregoria meraih medali perunggu Olimpiade Paris 2024 tanpa bertanding, Senin (5/8).