Kepala Sekolah SDI Unggulan BTN Pemda Makassar Tegas Bantah Tuduhan Pungli Pada Kegiatan P5

oppo_0

Jurnal NYCNews | Renny Van Gobel

 

Kepala Sekolah SDI. Unggulan BTN Pemda, Isman, S.Pd., M.Pd, membantah adanya dugaan pungutan liar (pungli) di sekolah yang dipimpinnya.

Hal tersebut disampaikan dalam konferensi pers yang digelar di Warkop Sija, Jalan Urip Sumoharjo, Rabu (12/02/2025).

Diketahui, kegiatan tersebut direncanakan bakal berlangsung pada Kamis 13 Februari 2025 di Snow Word Trans Studio Mall (TSM) Makassar.

Menurut Isman, kegiatan karya wisata yang merupakan bagian dari kurikulum Merdeka melalui Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) adalah program resmi dari Kementerian Pendidikan dengan dasar pelaksanaan P5 adalah UU Nomor 10 tentang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2023 serta PP Nomor 87 tahun 2017.

Adapun kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) tersebut bertujuan memberikan wawasan kepada siswa tentang bagaimana teknologi dapat menciptakan lingkungan buatan yang berbeda dari lingkungan aslinya.

Namun, kegiatan tersebut batal terlaksana akibat pemberitaan oleh salah satu media online.

“Berita yang dimuat oleh salah satu media online itu tidak benar, sebab pihak sekolah sama sekali tidak pernah melakukan pungutan liar,” tegas Isman.

Sementara itu, Ketua Komite SD Inpres Unggulan Pemda, Fauzan Najamuddin, juga turut membenarkan pernyataan tersebut.

Menurut Fauzan, informasi yang beredar di media online tersebut tidak sesuai dengan fakta yang terjadi di sekolah.

“Ini hanya masalah miskomunikasi, karena kurangnya informasi yang diterima oleh setiap orang tua siswa yang ada di sekolah kami,” terangnya.

Selain itu, kuasa hukum sekolah, Budi Minzathu, S.H., bersama Munawir Abdul Kamal, S.H., M.H., juga menambahkan, bahwa pemberitaan tersebut sangat merugikan pihak sekolah.

“Akibat pemberitaan yang tidak berdasar ini, kegiatan yang telah direncanakan dengan baik akhirnya tidak bisa dilaksanakan. Ini tentu merugikan sekolah dan para siswa,” ujar Budi Minzathu.

Pihak sekolah berharap agar media lebih bijak dalam menyajikan informasi serta meminta klarifikasi agar tidak merugikan pihak-pihak yang diberitakan.

About Author

Pos terkait