Jurnal NYCNews | Harga Minyak Kembali Terjun ke Bawah US$100 Per Barel
Jakarta, NYCNews.id – Harga minyak acuan Amerika Serikat (AS), West Texas Intermediate (WTI) turun di bawah US$100 per barel pada Selasa (15/3). Pelemahan terjadi di tengah perlambatan ekonomi China.
Mengutip AFP, Selasa (15/3), investor khawatir permintaan minyak menurun karena ekonomi China melambat.
Tercatat, harga minyak WTI turun 5,7 persen menjadi $97,13 per barel. Kemudian, harga minyak Brent turun 6 persen menjadi $100,54 per barel.
Penurunan ini terjadi setelah lebih dari sepekan harga minyak dunia melonjak mendekati level tertinggi selama 14 tahun akibat konflik Rusia dan Ukraina.
Sebelumnya, China mengumumkan bahwa mereka akan melakukan lockdown di pusat teknologi Shenzhen karena varian omicron yang menyebar cepat.
Sebagai importir minyak mentah terbesar, langkah China tersebut telah menurunkan ekspektasi permintaan. Di sisi lain, optimisme atas pembicaraan damai Rusia-Ukraina juga membebani pasar.
“Sentimen di pasar komoditas tetap didorong oleh berita utama, dengan pembicaraan antara Rusia dan Ukraina meningkatkan harapan bahwa gangguan pasokan akan minimal,” kata Daniel Hynes, dari Grup Perbankan Australia & Selandia Baru.