Tangerang, NYCnews.id – Dua orang dilaporkan meninggal akibat banjir serta tanah longsor yang terjadi di Kota Manado, Sulawesi Utara, pada Kamis, 3 Maret 2022.
Hasil kaji cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Manado, peristiwa itu terjadi akibat meluapnya DAS Tondano, Sungai Sario, Sungai Malendeng dan Sungai Bailang.
“Setelah sebelumnya hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kota Manado pada Kamis, 3 Maret 2022, pukul 6 sore,” ujar pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan tertulis Ahad, 6 Maret 2022.
BPBD Kota Manado mencatat, sedikitnya ada 13 kelurahan di 5 kecamatan yang terdampak peristiwa itu. Adapun rinciannya adalah Kelurahan Denlu, Kelurahan Malendeng, Kelurahan Paal Dua dan Kelurahan Ranomuut di Kecamatan Paal Dua. Kemudian Kelurahan Ranotana Weru, Kelurahan Karombasan Utara dan Kelurahan Wanea di Kecamatan Wanea.
Berikutnya Kelurahan Singkil Dua, Kelurahan Kombos Timur dan Kelurahan Tenate Tanjung di Kecamatan Singkil. Selanjutnya adalah Kelurahan Sumompo di Kecamatan Tuminting dan Kelurahan Taas serta Kelurahan Tikala Baru di Kecamatan Tikala.
Kerugian materil ditimbulkan akibat peristiwa itu meliputi 155 unit rumah milik 174 jiwa dari 76 Kepala Keluarga terendam banjir dengan tinggi muka air 30-75 sentimeter. Kemudian 12 unit rumah rusak ringan, 2 unit rumah rusak berat, 2 titik jalan rusak, 1 tanggul jebol dan 104 jiwa dari 51 KK terdampak longsor.
Sebagai upaya percepatan penanganan banjir dan longsor itu, BPBD Kota Manado telah memberikan bantuan logistik berupa family kit, tikar, sabun, hand sanitizer, selimut, perlengkapan bayi dan dapur. “BPBD Kota Manado juga terus berkoordinasi untuk asesmen lanjutan hingga pembersihan material lumpur dan sampah yang terbawa banjir,” kata Muhari.
Sementara itu, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih berpotensi terjadi di wilayah Kota Manado dan sekitarnya hingga Senin, 7 Maret. Menurut informasi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
“Menyikapi hal itu, BNPB mengimbau kepada seluruh komponen pemangku kebijakan di daerah dan masyarakat agar dapat mengantisipasi adanya potensi bencana susulan yang dapat dipicu oleh faktor cuaca,” tutur Muhari.