Jurnal NYCNews | AHY Sebut NU dan Demokrat Punya Kesamaan
Surabaya, NYCNews.id – Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan bahwa partainya memiliki banyak kesamaan dengan Nahdlatul Ulama. Hal itu dikatakan AHY saat bertamu atau sowan ke kediaman Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar.
“Alhamdulillah, baik NU dan Demokrat tentu memiliki banyak kesamaan. Baik dalam spirit perjuangan menjaga utuhnya NKRi Indonesia,” kata AHY, di Pondok Pesantren (Ponpes) Miftachus Sunnah, Surabaya Minggu (20/2).
AHY mengatakan NU dan Partai Demokrat punya kesamaan yakni memegang erat nilai-nilai Islam yang moderat untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Sama-sama berkomitmen tinggi menjaga nilai Islam moderat dan persatuan NKRI. Dan spririt perjuangan para pahlawan untuk menjaga persatuan perlu diimplementasikan dalam gerakan politik yang dilakukan oleh partai Demokrat,” ucap putra sulung Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono(SBY) itu.
Ia mengatakan, Partai Demokrat juga akan terus membangun sinergitas dengan NU untuk mewujudkan pembangunan SDM santri dan santriwati yang berkarakter dan berintegritas.
“Kami siap bersinergi untuk membangun sumber daya manusia, termasuk sumber daya santri dan santriwati yang jumlahnya luar biasa misalnya dengan beasiswa santri dan bantuan lainnya untuk meningkatkan kualitas SDM di Indonesia,” kata AHY.
Hal itu, kata AHY sebagai langkah persiapan menyambut bonus demografi yang dialami Indonesia pada tahun 2030 sampai 2035. Menurutnya hal itu harus disikapi cara serius oleh pemerintah.
Dengan peningkatan SDM generasi muda yang berkarakter dan integritas, maka bonus demografi itu akan menjadi hal yang positif, dan bermanfaat bagi pembangunan di Indonesia.
“Tahun 2030 sampai tahun 2035 Indonesia akan mencapai bonus demografi 70 persen penduduk itu mencapai usia produktif. Beliau (KH Miftah) berpesan kepada kita bahwa perlu membangun generasi muda yang berkarakter dan berintegritas agar nanti bonus demografi tidak menjadi bencana demografi,” katanya.
Sementara itu, Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar mengatakan NU adalah organisasi yang fokus terbesar adalah berdakwah, yakni dengan tata cara yang santun, yang mengajak bukan mengejek, yang merangkul bukan memukul, yang membina bukan menghina apalagi membinasakan, dan dakwah yang lain.
“NU ingin mengembangkan sayap dan dakwah bukan ngurusi nusantara tapi juga dunia, makanya lambang NU dhot (tali) bisa melampaui dunia,” kata Kiai Miftah.
Kepada AHY, ia pun berpesan agar silaturahmi ini menjadi agenda besar terutama ada persepsi yang sama antara NU dan Demokrat, yakni soal Islam Washatiyah dan dakwahnya.
“Bangsa butuh tangan-tangan halus. Apalagi Indonesia mayoritas pemeluk muslim dan 75 persen ini Nahdliyin baik yang struktural dan tidak, dan mas AHY ini termasuk didalamnya. Maka saya berharap banyak berdakwah melalui partai dan organisasi dan harus saling bersinergi,” kata dia yang juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu.
Pertemuan di kediaman KH Miftachul Akhyar, sendiri AHY terlihat mengenakan peci hitam dan sarung. Ia menunjukkan sikap takzim dengan mencium tangan sang kiai.
AHY juga didampingi sejumlah pengurus DPP Partai Demokrat. Di antaranya Sekjen DPP Demokrat Teuku Rifky Harsya, Bendahara Umum (Bendum) DPP Demokrat Renville Antonio, Ra Hasani Zuber (Anggota DPR RI) dan Wakil Gubernur Jatim Emil E Dardak.