Apakah fitur Keselamatan TSS pada Veloz, bisa ngerem sendiri? mari buktikan


Jakarta Berbagai tipe mobil penumpang yang dilengkapi fitur keselamatan aktif sepertinya akan lumrah untuk mobil harga di bawah Rp350 juta. Salah satu contoh Toyota Veloz Q CVT Toyota Safety Sense (TSS).

TSS meliputi Pre-Collision Warning and Pre-Collision Braking, serta Front Departure Alert yang tersimpan sebagai fitur standar Veloz tipe tertinggi.

Toyota punya alasan khusus menempatkan teknologi TSS pada mobil-mobil yang menjadi tulang punggung penjualannya di Indonesia.


“Tujuan kami yaitu untuk membantu mengurangi risiko tabrakan dengan kendaraan lain di depan,” kata Direktur Marketing Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmy di Jakarta, Rabu (29/6).

CNNIndonesia menguji kemampuan Pre-Collision Warning and Pre-Collision Braking di lahan parkir yang telah rekayasa hanya untuk menguji coba fitur tersebut.

Di ujung lintasan terdapat tiruan bagian belakang mobil yang akan membuat fitur tersebut mengoperasikan rem secara otomatis untuk membantu menghentikan laju mobil guna mencegah tumbukan.

Untuk diketahui, fitur TSS ini akan aktif begitu mesin mobil dinyalakan.

Dalam uji coba di lintasan 50 meter dengan kecepatan 25 km/jam, teknologi TSS berhasil menghindari kecelakaan. Mobil berhenti 50 sentimeter sebelum objek di depan. Fitur tersebut beroperasi dan menjalankan fungsinya dengan syarat jika pedal gas diinjak secara konstan.

Kenapa? karena jika pedal gas tiba-tiba dilepas atau ditekan jelang mendekati objek, maka sistem mendeteksi pengendara siap atau sadar. Saat itu sistem membaca pengemudi sudah mengambil alih yang selanjutnya segera menginjak pedal rem atau menghindari tabrakan.

“Sistem ini memang dirancang untuk pengemudi lengah, untuk pengemudi yang tidak siap. Artinya mobil ini apabila digas konstan maka akan melakukan pengereman dengan sendiri [jika membaca objek di depan dan potensi tabrakan],” ucap instruktur Toyota.

TSS pada Veloz mengandalkan sensor radar di kaca depan. Jika sistem ini membaca ada objek yang menghalangi dan akan terjadi tabrakan, maka sistem bakal memerintahkan pengereman secara otomatis.

Artinya fitur ini memang didesain sebagai “mata ketiga”, ketika pengemudi sedang lengah.

Meski uji coba sangat singkat, namun Veloz TSS sangat berguna untuk perjalanan dalam kota yang lalu lintasnya padat, apalagi saat stop and go di kemacetan yang potensi menghilangkan konsentrasi pengendara ketika mobil bergerak pelan di bawah 40 km/jam.

(dikutip:cnnindonesia.com//md/nycnews

Bacaan Lainnya

About Author

Pos terkait