Jakarta, NYCNews.id – PT Pertamina (Persero) menargetkan 1.000 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) atau pom bensin akan menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap guna mendukung program transisi energi di Indonesia.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengaku telah memiliki 143 SPBU berstatus Green Energy Station (GES) menggunakan listrik tenaga surya.
“Tahun ini kami akan tambah jadi 1.000 dan nantinya target (SPBU) semuanya,” kata Nicke, ujarnya dalam keterangan resmi, dilansir NYCNews, Rabu (23/2).
GES merupakan konsep baru SPBU Pertamina dengan memberikan layanan terintegrasi untuk mendukung gaya hidup yang lebih ramah lingkungan bagi konsumen SPBU. Salah satunya dengan memanfaatkan fotovoltaik surya sebagai salah satu sumber energi mandiri, dan ramah lingkungan.
BUMN migas itu menargetkan penurunan emisi karbon sebanyak 34 ribu ton per tahun dari pembangunan PLTS atap di seluruh SPBU milik perseroan.
Konsep GES ini tidak hanya untuk mendukung program dekarbonisasi, tetapi juga mempercepat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
“Jadi, bukan hanya baterainya saja yang membuat lingkungan menjadi lebih hijau, tetapi sumber energi pembangkit juga harus lebih ramah lingkungan,” jelas Nicke.
Pertamina juga kini menjalin kerja sama dengan Gojek sebagai perusahaan yang memiliki basis kendaraan motor yang besar.
Pertamina menyadari untuk melayani pasar kendaraan roda dua, termasuk pengendara transportasi daring yang harus dipenuhi adalah kemudahan dan kecepatan.
Saat ini, layanan swapping station percontohan dengan solusi penggantian baterai pertama kali akan digunakan oleh 500 armada Gojek yang menggunakan motor listrik.
Layanan ini baru berada di tujuh titik SPBU GES di Jakarta Selatan, yakni SPBU MT Haryono, SPBU Kuningan, SPBU Kemang, SPBU Gandaria City, SPBU Fatmawati, SPBU Permata Hijau, serta SPBU Pondok Indah.
Pertamina berkomitmen layanan swapping station juga dapat dimanfaatkan seluasnya oleh masyarakat umum.